Jumat, 21 November 2014

TUGAS BILOGI



COELENTARATA
(Y, Coeles: rongga; enteron: usus)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Dasar Teori
Coelentarata tubuhnya simetris radial, diploblastik (terdiri dari dua lapisan sel, yaitu ektodermis dan gastrodermis/ endodermis) hewan ini ditengah-tengah tubuhnya mempunyai rongga yang disebut rongga gastrovaskuler yang berfungsi sebagai usus, yaitu sebagai alat pencernaan dan pengedar sari makanan.
Pada Coelentarata hanya terdapat satu lubang yang dianggap sebagai mulut, serta disekitarnya dilengkapi tentakel yang berfungsi sebagai alat gerak, penangkap mangsa dan untuk memasukkan makanan kedalam mulutnya. Tidak mempunyai usus, tidak ada kepala dan belum mempunyai organ dan system organ pada tubuhnya.
Semua Coelentarata hidup di air, sebagian besar hidup di air laut dan sebagian kecil hidup di air tawar, contohnya Hydra.
Coelentarata memiliki dua macam bentuk tubuh, yaitu polip sifatnya sessile (hidup melekat pada suatu tempat) dan nedusa yang biasa hidup berenang bebas dalam air.
Beberapa Coelentarata bermanfaat menjadikan taman laut yang indah memiliki nilai ekonomi yang penting.
1.2  Tujuan
1.      Observasi bermacam-macam bentuk Coelentarata
2.      Menentukan kedudukan dalam klasifikasi

1.3  Alat dan Bahan
a.       Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop dan perlengkapannya, kaca objek, kaca penutup, pipet tetes, kaca arloji, loupe.
b.      Bahan
Bahan yang digunakan adalah preparat segar, awetan hydra, beberapa awetan basah dan kering Coelentarata.

1.4   Prosedur Kerja
a.       Mengambil Hydra segar dengan menggunakan pipet ke dalam arloji yang berisi air bersih. Memeperhatikan gerakannya (salto atau merangkak). Mengamati dibawah binokuler atau loupe, diukur kira-kira berapa besar Hydra yang diamati? Memperhatikan warnanya, mengelompokkan berdasarkan jenis Hydra tersebut!
b.      Morfologi (struktur tubuh Hydra)
Menunjukkan dan mengamati bagian-bagian dibawah ini:
§  Cakram basal (bagian dasar) untuk melekatkan diri
§  Ujung atas (conus) terdapat mulut dan dikelilingi oleh tentakel-tentakel.
Berapa jumlahnya? Apakah fungsi tentakel dilengkapi oleh Nematocyt?
§  Tangkai tubuh (batang)
§  Tunas dibentuk hasil reproduksi secara aseksual sedangkan reproduksi seksualnya menghasilkan testis dan ovarium. Bagaimana letak masing-masing organ tersebut?
§  Untuk pengamatan Obelia, mengambil sebagian ujung Obelia ditempatkan pada kaca objek yang telah ditetesi air, lalu ditutup dan mengamati dibawah mikroskop monokuler, menunjukkan bagian-bagian yang terdapat dalam koloni dewasa dan Obelia seperti perisarc, Coenosarc, Gonangium, dan Hydranth.
§  Untuk pengamatan Coelentarata lain cukup menggunakan loupe saja.



BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1  Hasil pengamatan
No
Nama spesies
Simetris tubuh
Bentuk polip
Bentuk medusa
Mulut
Tentakel
Cakram basal
Gastro-vaskuler
Keran-gka
Classis
1.
Fungiarepanda
Radial
ü   
-
ü   
-
ü   
ü   
Silikat
Anthozoa
2.
Stichodactyle gigantea
Radial
ü   
-
ü   
ü   
ü   
ü   
Silikat
Anthozoa


2.2  Pembahasan
            Pada praktikum kali ini, kita mengamati hewan yang memiliki tulang belakang (Invertebrata) yang berasal dari phylum coelentarata. Coelenterata berasal dari kata Yunani: koilos + enteron; Koilos = rongga, enteron = usus, sering disebut sebagai hewan berongga.
Tubuh Coelenterata yang berbentuk polip, terdiri dari bagian kaki, tubuh, dan mulut. Coelenterata yang berbetuk medusa tidak memiliki bagian kaki. Coelenterata pada fase polip umumnya hidup soliter (sendiri), tapi ada pula yang membentuk koloni, melekat pada dasar perairan, tidak dapat bergerak bebas, asehingga menyerupai tumbuhan yang tertambat. Di dalam tubuh polip ini terdapat rongga gastrovaskuler yang fungsinya sebagai usus. Di bagian atas terdapat mulut dan tentakel untuk berperan untuk menangkap mangsa. Tentakel punya sel racun (knidoblast) atau sel penyengat (nematosis)  Polip merupakan fase vegetatif pada coelenterata, karena bisa melakukan fragmentasi pemutusun bagian dari tubuhnya itu untuk membentuk individu baru .
Selain fase polip, terdapat pula fase medusa. Fase medusa merupakan fase generatif (seksual), dimana pada fase ini menghasilkan sel telur dan sel sperma. Medusa dapat melepaskan diri dari induk dan berenang bebas di perairan. Bentuknya seperti payung dan punya tentakel yang melambai-lambai. Kita biasa menamakannya dengan ubur-ubur .
Coelenterata mempunyai rongga besar di tengah-tengah tubuhnya yang berfungsi seperti usus pada hewan-hewan tingkat tinggi. Rongga itu disebut rongga Gastrovaskuler. Simetri tubuhnya Radial dan terdapat Tentakel disekitar mulutnya yang berfungsi untuk menangkap dan memasukkan makanan ke dalam tubuhnya. Tentakel vang dilengkapi sel Knidoblas yang mengandung racun sengat disebut Nematokis (ciri khas dari hewan berongga). Coelenterata termasuk hewan diploblastik karena tubuhnya memiliki dua lapisan sel, yaitu ektoderm (epidermis) dan endoderm (lapisan dalam atau gastrodermis). Ektoderm berfungsi sebagai pelindung sedang endoderm berfungsi untuk pencernaan. Sel-sel gastrodermis berbatasan dengan coelenteron atau gastrosol.
Sistem saraf  terdapat pada mesoglea. Mesoglea adalah lapisan bukan sel yang terdapat diantara lapisan epidermis dan gastrodermis. Gastrodermis tersusun dari bahan gelatin.
Sebagian besar Coelenterata hidup di laut kecuali hydra sp. dan beberapa jenis lainnya. Hewan tersebut mempunyai dua fase bentuk tubuh yaitu fase Polip dan fase Medusa. Polip adalah fase saat hewan melekat pada suatu substrat (tidak dapat berpindah) sedangkan medusa adalah fase saat hewan dapat bergerak bebas.
Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton dan hewan kecil di air. Mangsa menempel pada knodosit dan ditangkap oleh tentakel untuk dimasukkan kedalam mulut. Habitat Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik di laut maupun di air tawar.Sebagaian besar hidup dilaut secara soliter atau berkoloni.  Ada yang melekat pada bebatuan atau benda lain di dasar perairan dan tidak dapat berpindah untuk bentuk polip, sedangkan bentuk medusa dapat bergerak bebas melayang di air.
Reproduksi Coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas. Pembentukan tunas selalu terjadi pada Coelenterata yang berbentuk polip. Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan akan tetap melekat pada tubuh induknya sehingga membentuk koloni. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (ovum dengan sperma).G amet dihasilkan oleh seluruh Coelenterata bentuk medusa dan beberapa Coelenterata bentuk polip. Contoh Coelenterata berbentuk polip yang membentuk gamet adalah hydra.
            Coelentarata terbagi menjadi 4 kelas yaitu  Hydrozoa, Scyphozoa, Anthozoa dan cubozoa. Pada praktikum kali ini kita hanya mengamati spesies dari kelas Anthozoa saja, diantaranya fungiarepanda, S.gigantae dan. Namun kami tetap membahas dari kelas Hydrozoa, Scyphozoa dan Cubozoa juga.

1.      Kelas Hydrozoa
                     Hydrozoa (dalam bahasa yunani, hydro = air, zoa = hewan) sebagian besar memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.Hydrozoa dapat hidup soliter. hidup di dalam air tawar. Ujung tempat letaknya mulut disebut ujung Oral sedangkan yang melekat pada dasar disebut ujung Aboral. Cara reproduksi hewan disebut adalah dengan cara vegetatif maupun generatif. Contoh Hydrozoa adalah Hydra sp, Obelia sp, dan Gonionemus.
 Untuk Obelia merupakan Hydrozoa yang hidupnya berkoloni di laut.Obelia memiliki bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.

      Hydra sp
            Bentuk tubuh Hydra seperti polip, hidup di air tawar. Ukuran tubuh Hydra antara 10 mm – 30 mm. Makanannya berupa tumbuhan kecil dan Crustacea rendah. Bagian tubuh sebelah bawah tertutup membentuk kaki, gunanya untuk melekat pada obyek dan untuk bergerak. Pada ujung yang berlawanan terdapat mulut yang dikelilingi oleh hypostome dan di sekelilingnya terdapat 4-6 buah tentakel. Tentakel berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan. Selanjutnya makanan dicernakan di dalam rongga gastrovaskuler.
            Perkembangan Hydra terjadi secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan secara aseksual terjadi melalui pembentukan tunas/budding, kira-kira pada bagian samping tengah dinding tubuh Hydra. Tunas telah memiliki epidermis, mesoglea dan rongga gastrovaskuler. Tunas tersebut terus membesar dan akhirnya melepaskan diri dari tubuh induknya untuk menjadi individu baru.
            Perkembangbiakan secara seksual terjadi melalui peleburan sel telur (dari ovarium) dengan sperma (dari testis). Hasil peleburan membentuk zigot yang akan berkembang sampai stadium gastrula. Kemudian embrio ini akan berkembang membentuk kista dengan dinding dari zat tanduk. Kista ini dapat berenang bebas dan di tempat yang sesuai akan melekat pada obyek di dasar perairan. Kemudian bila keadaan lingkungan membaik, inti kista pecah dan embrio tumbuh menjadi Hydra baru.
           

            Adapun klasifikasi dari Hydra adalah sebagai berikut :
Phylum:           Coelenterata
Classis :           Hydrozoa
Ordo    :           Hydroida
Genus  :           Hydra
Species:           Hydra sp

2.      Kelas Scyphozoa
                     Scyphozoa (dalam bahasa yunani, scypho = mangkuk, zoa = hewan) memiliki bentuk dominan berupa medusa dalam siklus hidupnya.Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur.Medusa umumnya berukuran 2 – 40 cm.Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual.Polip yang berukuran kecil menghasilkan medusa secara aseksual hanya pada tingkat larva. Larva disebut  Planula, kemudian menjadi polip yang disebut Skifistoma. Dari skifistoma terbentuk medusa yang disebut Efira..Contoh Scyphozoa adalah Cyanea, Chrysaora fruttescens, dan Aurelia aurita

Aurelia Aurita
                 Ciri-ciri morfologi dari ubur-ubur antara lain: tubuhnya berbentuk seperti payung atau lonceng ukuran tubuhnya relative besar. Polip Aurelia berukuran kurang lebih 5 mm, terikat pada suatu objek di dasar laut. Diameter tubuh biasanya berkisar antara 7,5 cm hingga 30 cm tapi ada juga yang mencapai 60 cm. saluran pencernaan makanan ubur-ubur berupa gastrovaskular. Di tengahpermukaan tubuh sebelah bawah muncullah semacam kerongkongan pendek menggantung ke bawah.
Ubur-ubur memiliki mulut di tengah, dikelilingi oleh empat palps dan organ seks, terdapat  empat   mulut pusat.  ubur-ubur memiliki tentakel pinggiran tepi. Ubur-ubur berenang dengan kontrak dan otot-otot. Kontraksi otot-otot mengencangkan bagian bawah, seperti mencabut drawstrings di tas.  Hal ini akan memaksa air keluar melalui bagian bawah, dan mendorong ubur-ubur ke depan.  Relaksasi otot membuka untuk mempersiapkan diri untuk kontraksi lagi.  Pada  ubur-ubur dengan  berbentuk piring  ini dapat mengakibatkan gerakan dendeng, kontraksi kuat memberikan gerak kuat.  Kontraksi otot-otot perifer dikendalikan oleh jaringan saraf.  Tidak ada otak mengendalikan atau sistem saraf pusat untuk koordinasi bantuan.
 Pada dinding  delapan   sensitif terhadap cahaya, dan delapan statocysts, yang membantu ubur-ubur mempertahankan diri.  Juga terkait dengan ini adalah lubang chemosensory, mungkin digunakan dalam mendeteksi makanan.  Organ indra terjadi dalam delapan kantong sekitar tepi bel, dan Di bawah dan sekitar mulut biasanya terdapat empat lengan lisan, pada  beberapa ubur-ubur raksasa, senjata-senjata oral mungkin diperbesar sebanyak 40 meter panjang,.  Ada juga renda kecil tentakel bel dari medusa.  Lengan lisan dan sel-sel penyengat yang disebut cnidocysts terkenal, yang digunakan baik untuk pertahanan dan untuk melumpuhkan mangsanya. 
            Ubur-ubur hanya berhabitat  di perairan dangkal dan dalam di laut.
     Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Ubur-ubur (Aurelia aurita)  adalah sebagai berikut :
 Kingdom             :           Animalia
Filum                    :          Cnidaria
 Class                    :           Scyphozoa
 Famili                  :           Aureliae
Genus                   :           Aurelia
 Spesies                 :          Aurelia aurita


3.      Kelas Anthozoa
                     Anthozoa berasal dari bahasa yunani, Anthos yang berarti bunga, dan Zoon yang berarti  hewan. Hewan pada kelas ini  memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni seperti bunga. Anthozoa melimpah jumlahnya di laut hangat dangkal secara berkoloni. Sepanjang garis pantai sampai kedalaman 17.400 kaki. Kelas Anthozoa merupakan kelas yang terbanyak anggotanya dari filum coelenterate, yaitu sekitar 6.000 spesies. Anthozoa bereproduksi secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi seksual menghasilkan gamet. Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa, hanya bentuk polip. Polip Anthozoa berukuran lebih besar dari tiga kelas Coelenterata lainnya. Hewan pada kelas Anemon ada yang hidupnya soliter seperti anemone, atau berkoloni seperti karang (koral).Contoh Anthozoa adalah Tubastrea (koral atau karang), Acropora, S.gigantea (Anemon laut), dan turbinaria.
                     Namun pada praktikum kali ini kita mengamati spesies dari kelas anthozoa hanya fungiarepanda, S.gigantae.

Fungia repanda

Karang ini umumnya dijumpai hidup pada kedalaman 5-15 meter. Polip berbentuk sirkular, diameternya mencapai 30 mm. Septa hampir sama dengan polip perimeter, gigi septal bagus tapi terlihat jelas, tidak mempunyai cuping tentakuler. Fungia repanda umumnya berwarna coklat dengan warna tentakel yang lebih muda. Sepintas karang ini mirip dengan F. scabra, F. concinna, dan F. fungites. Tersebar dari Perairan Indonesia, Madagaskar, Philipina, papua New Guinea, Tanzania, Solomon dan Australia.  Karang ini umumnya banyak hidup di daerah reef slopes dan goba yang dangkal.
            Adapun klasifikasi dari Fungia repanda adalah sebagai berikut :
Kingdom         : Animalia
Filum               : Coelentarata
Kelas               : Anthozoa
Ordo                : Hexa corallia
Famili              : Fungiidae
Genus              : Fungia
Spesies            : Fungia repanda

Stichodactyla gigantea
Klasifikasi
Kingdom      : Animalia
Filum            : Coelentarata
Kelas            : Anthozoa
Ordo             : Actiniarin
Famili           : Stichodactylidae
Genus           : Stichodactyla
Spesies          : Stichodactyla gigantea
      Stichodactyla gigantea tumbuh sangat besar (sampai satu meter), memiliki kolom pusat tipis, dan memiliki tentakel sedikit lebih panjang yang memberikan anemon ini berbulu penampilan. Stichodactyla gigantea berada di flat pasir intertidal dangkal, dimana itu adalah predator oportunistik dan pemulung, memakan hewan materi, ikan dan invertebrata dicuci masuk dan keluar dengan air pasang. Seperti Stichodactyla haddoni, raksasa karpet anemon akan membutuhkan tempat tidur pasir jauh di dalam  akuarium rumah, meskipun berbeda, tidak bisa menarik diri sepenuhnya dibawah pasir. Raksasa karpet anemon terjadi dengan warna biru, merah, hijau, ungu dan pink. Meskipun menarik, Stichodactyla gigantea sangat sulit untuk mempertahankan karena ukuran dan pencahayaan.
4.      Cubuzoa

Cnidaria milik Cubozoa kelas yang berbentuk kubus dan memiliki penampilan seperti kotak yang berbeda, karenanya, Cubozoa namanya Lebih dikenal sebagai ubur-ubur Kotak, ini invertebrata cnidarian membanggakan menjadi makhluk yang paling beracun dan berbisa di dunia acquatic. Ini adalah Cnidaria medusa. kelas Cubozoa adalah invertebrata cnidarian dibedakan oleh medusa mereka berbentuk kubus. Ubur-ubur kotak terkenal karena racun yang sangat kuat dihasilkan oleh beberapa spesies. Seiring dengan Chironex fleckeri, Carukia barnesi dan kingi Malo adalah salah satu makhluk yang paling berbisa di dunia. Sengatan dari spesies ini sangat menyakitkan dan sering fatal bagi hewan mangsa dan manusia.

Contoh dari kelas cubuzoa:
v  Chironex fleckeri
Chironex fleckeri, umumnya dikenal sebagai tawon laut, adalah spesies ubur-ubur kotak yang ditemukan di perairan pantai dari Australia dan utara ke Filipina dan Vietnam Spesies ini telah dideskripsikan sebagai "ubur-ubur paling mematikan di dunia. Spesies ini terkenal karena sengatannya, C. fleckeri memiliki tentakel dengan panjang hingga 3 m (9.8 kaki). yang ketika kontak dan menyampaikan racun yang sangat kuat. Disengat biasanya menyebabkan rasa sakit luar biasa, dan jika area sengatan signifikan, korban yang tidak diobati bisa mati dalam sedikitnya tiga menit. Jumlah racun dalam satu spesies dikatakan cukup untuk membunuh 60 manusia dewasa (meskipun kebanyakan sengatan ringan).



Kingdom:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Chinorex  fleckeri
















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah ,Coelentarata adalah hewan invertebrata yang memiliki rongga tubuh. Rongga tersebut digunakan sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler). Coelentarata memiliki organisasi jaringan sangat sederhana, dengan hanya dua lapisan sel, eksternal dan internal. Ceoloentarata mempunyai bentuk tubuh polip atau medusa
 Coelentarata dibedakan dalam empat kelas berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, Anthozoa dan Cubozoa. Namun pada praktikum kali ini kita hanya mengamati dari kelas anthozoa saja dengan spesies Fungia repanda dan S.gigantea
Fungia repanda dijumpai hidup pada kedalaman 5-15 meter. Polip berbentuk sirkular, diameternya mencapai 30 mm. Septa hampir sama dengan polip perimeter, gigi septal bagus tapi terlihat jelas, tidak mempunyai cuping tentakuler. Fungia repanda umumnya berwarna coklat dengan warna tentakel yang lebih muda.
Stichodactyla gigantea tumbuh sangat besar (sampai satu meter), memiliki kolom pusat tipis, dan memiliki tentakel sedikit lebih panjang yang memberikan anemon ini berbulu.











DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A, dkk. 2003. Biologi Edisi Kelima - Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Lasinrangaditia. laporan-coelenterata.2013 [Diunggah pada tanggal 30 Oktober 2014 pukul 05:30]
Rifkanice.coelenterata.2011 [Diunggah pada tanggal 29 Oktober 2014 pukul 20:00]
Uzi.agusti.hewan-bunga-bertentakel.2013[Diunggah pada tanggal 29 Oktober 2014 pukul 19:30]
Windyariani, Sistiana.2013.Petunjuk Praktikum Zoologi Invertebrata.Sukabumi:Laboratorium Biologi FKIP UMMI.

















LAMPIRAN
1.      Dapatkah anda menemukan persamaan yang dimiliki oleh setiap spesies yang anda temukan? Tuliskan persamaan-persamaan tersebut!
Jawab :
Berdasarkan data dari hasil pengamatan di atas, dapat dilihat jika spesies – spesies Coelenterata diatas memiliki persamaan, yaitu memiliki tentakel, mulut, rongga gastrovaskuler dan simetri tubuhnya diploblastik radial. Semua persamaan di atas merupakan ciri khas dari filum Coelenterata.
2.      Dapatkah anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap spesies tersebut sehingga dimasukkan pada classis yang berbeda? Tuliskan perbedaan-perbedaannya!
Jawab :
Perbedaanya dapat di lihat berdasarkan ada tidaknya cakram basal serta berdasarkan bentuknya. Bentuknya ada yang  polip atau medusa.

3.      Tuliskan ciri khas dari tiap-tiap classis pada kolom berikut:
Classis
Ciri khas
Hydrozoa
Bentuk mirip ular laut (Hydro), memiliki cakram basal untuk melekat, fase hidup berbentuk polip dan medusa, tetapi yang lebih dominan dan bertahan lama adalah fase polip.
Scyphozoa
Bentuk mirip mangkuk (Schypo), fase hidup polip dann medusa, sedangkan yang lebih dominan adalah fase medusa
Anthozoa
Bentuk mirip bunga (Antho), memiliki cakram basal, Fase hidup berupa polip dan medusa, namun karena fase medusa tereduksi maka dapat dikatakan hanya memiliki fase polip saja,  hidup di dasar laut serta menghasilkan sekret zat kapur.

4.      Tuliskan kegunaan dan manfaat dari spesies-spesies Coelentarata yang anda temukan
Jawab :
Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau  karang merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang merupakan tempat hidup beragam jenis hewan dan ganggang dimana beragam jenis ikan dan hewan laut bertelur dan mencari makan. Keanekaragaman organisme terumbu karang yang paling tinggi terdapat di Asia Tenggara, dari Filipina dan Indonesia hingga  Great Barier Reef di Australia. Dua puluh lima persen ikan yang dikonsumsi manusia juga hidup pada ekosistem ini. Selain itu, terumbu karang sangat indah sehingga dapat di jadikan objek wisata. Karang di pantai sangat bermanfaat sebagai penahan ombak untuk mencengah pengikisan pantai, selain itu terumbu karang memiliki nilai ekonomis yang tinggi sebagai barang properti.
5.      Dari teori perkuliahan atau buku sumber yang anda peroleh mengenai Filum Colentarata, lengkapilah tabel berikut ini!
Filum
Pencernaan Makanan
Ekskresi
Pernapasan
Sistem saraf
Reproduksi



Coelentarata
Ekstra sel : Rongga gastrovaskuler
Intra sel : Sel Berflagel

Difusi melalui permukaan tubuh
Difusi melalui permukaan tubuh
( Obligat Aerob)

Sistem saraf difusi dengan ganglion yang tersebar di seluruh bagian tubuh.
Vegetatif: Pembentukan tunas luar
Generatif : pembuahan ovum dan sperma






Gambar spesies dari ke 4 kelas :

    
         Hydra sp                             Fungia repanda                              Chinorex  fleckeri
                                                                                                                                                     
         
            S. gigantea                                          Aurelia aurita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar